Kamis, 04 Oktober 2012

"PLN, Berbenah Menerangi Negeri"


"Manajemen PT PLN (Persero) telah menegaskan komitmennya untuk menjalankan praktek penyelenggaraan korporasi yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, sekaligus menegakkan Good Corporate Governance (GCG) dan anti korupsi dalam penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat" (akudanpln.blogdetik.com).


PLN dalam pandangan Sosial dan Ekonomi
Perusahaan Listrik Negara (PLN) memang sangat dirasakan kebaradaanya di negeri ini, bagaimana tidak tanpa listrik suatu negara tidak akan pernah maju. Kenapa demikian, lihat saja seluruh sektor pekerjaan, baik pertanian, industri, perbankan hingga pemerintahan semuanya membutuhkan yang namanya listrik. Selain hal tersebut PLN juga secara tidak langsung turut serta dalam membangun perekonomian Negara Indonesia. Kondisi ini bisa dilihat dari laba bersih PLN tahun 2011 kemarin yang tumbuh 16% ke Rp11,7 triliun, dengan lompatan pendapatan sebesar 31,7% menjadi Rp213,9 triliun. Tentunya fakta ini dapat menjawab “opini publik” yang mengklaim PLN selalu merugi.
Tidak hanya itu, dalam pandangan ekonomi (menurut saya) jika PLN bangkrut maka tidak menutup kemungkinan Negara akan ikut bangkrut dengan asumsi semua sektor yang butuh akan ketersedian listrik (pertanian, industri, perbankan dan pemerintahan) tentu akan ikut bangkrut. Hal ini sudah dapat dilihat dari kejadian pemadaman PLN secara bergilir di Jakarta dan sekitarnya telah membuat berbagai industry merugi puluhan hingga ratusan juta rupiah. Lantas pertanyaannya bagaimana jika PLN benar-benar di tutup?.
Sedangkan dari segi sosial PLN-pun turut serta membangun Indonesia. Bagaimana bentuk kepedulian sosial PLN terhadap kemajuan bangsa, tentu jawaban yang telah direalisasikan oleh PLN adalah terus bekerja tanpa henti untuk menerangi seluruh negeri ini. Walaupun tujuan sosial menerangi seluruh negeri ini adalah tanggung jawab PLN inilah yang dinamakan dengan tanggung jawab sosial. Tidak hanya sebatas itu, PLN yang juga perusahaan BUMN terus memberikan konstribusi yang bersifat sosial kepada masyarakat, hal ini bisa kita lihat dari bantuan soaial kepada masyarakat yang berasal dari dana CSR PLN (Corporate Sosial Responbility) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang berorientasi pada pengembangan energi kelistrikan dan pengembangan masyarakat. Ada pun program sosial tersebut yaitu (PLN, 2011) :
1.      Program desa mandiri energi yang meliputi kegiatan : Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit listrik biogas, Pendidikan dan penyuluhan, Pelestarian alam termasuk penghijauan.
2.      Program Pengembangan Masyarakat yang meliputi : Program Kemitraan (PK), dan Program Bina Lingkungan.

PLN dan Permasalahannya
            Selain keunggulan diatas tentu PLN tidak luput dari berbagai macam permasalahan. Berbagai permasalahan PLN yang dapat saya sampaikan secara garis besar adalah :
·         Subsidi PLN yang tidak terpenuhi sehingga tarif dasar listrik terus menerus merangkak ke tingkat tinggi, sehingga hal ini membuat masyarakat terutama kalangan ekonomi kebawah dimampu memasang listrik. Tentu hal ini tidak luput dari peran serta pemerintah. Karena (Muttaqien, Ihsanul. 2008) mengatakan kebutuhan subsidi listrik membengkak hingga Rp. 70 triliun yang jadi permasalahnya adalah  pemerintah hanya mampu mensubsidi Rp 61,01 triliun saja.
·         Tingkat kebocoran /pencurian listrik yang tinggi (20-30%). Sebagai contoh banyak lampu-lampu penerangan umum baik dikota-kota, kelurahan, kecamatan menyambung langsung dan tanpa bayar ke PLN. Belum lagi pencurian-pencurian listrik lainnya yang sangat sulit diatasi. Pencurian listrik memang masih menjadi musuh utama dan telah secara intensif dan sistematis diberantas (DoddyBP, dkk. 2008).
·         Permasalahan selanjutnya adalah tentu dari masyarakat sendiri, tunggakan listrik contohnya. Tentu semakin banyak masyarakat yang menunggak listrik akan berpengaruh nyata terhadap perkembangan PLN yang akan berdampak pada terhambatnya pensuplaian listrik kedaerah-daerah yang belum teraliri listrik.
·         Dan yang terakhir adalah masih adanya daerah yang belum teraliri listrik dari seluruh wilayah di Indonesia hingga tahun 2011 kemarin PLN baru menjangkau 72% wilayah Indonesia. Berarti masih ada 28% wilayah Indonesia yang belum teraliri listrik (108csr.com, 2012).
Terlepas dari semua permasalahan diatas, permasalahan listrik tidak hanya menjadi tanggung jawab PLN semata, tentu dukungan dari semua kalangan sangat diperlukan. Dukungan tersebut mulai dari masyarakat untuk taat membayar iuran listri, pemerintah yang harus menambah dana subsisi listrik untuk masyarakat ekonomi bawah hingga para investor yang turut dalam mengembangkan cakupan suplay listrik nasional.

PLN Berbenah, Reformasi PLN untuk Negeri
            Masalah tidak hanya sekedar masalah, jika hanya ditelantarkan tentu masalah diatas akan semakin sistemik. Harus ada perubahan atau reformasi di perusahaaan BUMN ini dalam bentuk solusi kongkrit. Ternyata perubahan itu tidak hanya sekedar wacana, hal ini telah dibuktikan dengan  kesungguhan tekad dan kerja keras untuk menerangi negeri ini. Berdasarkan pengamatan saya beberapa kinerja PLN daalam mengatasi permasalahan diatas patut diapresiasi, kinerja tersebut diantaranya :
·         Adanya terobosan baru dari PLN dalam hal pemasangat listrik, yaitu pengisian listrik dengan sistem isi ulang. Tentu hal ini terobosan yang sangat jitu dalam hal mengantisipasi penunggakan listrik dan pemalingan daya listrik.
·         Adanya terobosan berupa kerjasama PLN dengan berbagai pihak dalam kemudahan membayar listrik. Karena sekarang membayar listrik bisa dimana saja (ATM, bank, dsb) tidak perlu lagi mengantri seperti zaman dahulu.
·         Adanya kebijakan membayar listrik tidak harus diakhir bulan, bayar listrik juga bisa dilakukan mingguan, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi rakyat kecil dalam hal membayar listrik agar tidak terasa numpuk.
·         Dan yang terakhir menurut saya adalah adanya program sehari sejuta pemasangan listrik yang buat oleh mantan Dirut PLN Dahlan Iskan.
Dengan kondisi ini, semoga PLN dapat terus berbenah dan menerangi negeri dengan sinarnya.

Ajakan dan Seruan : “Ayo Hemat Listrik”
            Hemat listrik seharusnya menjadi tanggung masing-masing individu, dengan kesadaran bahwa masih adanya orang yang belum teraliri listrik. Untuk itu mari kita berhemat misalnya hanya dengan menyalakan lampu pada malam hari dari pukul 17.30 hingga 23.00, atau sekedar mematikan TV ketika hendak tidur, mematikan lampu belajar ketika siang hari atau dengan menggunakan air seperlunya (untuk yang menggunakan pompa) :D.
            Wahai saudaraku keberlangsungan listrik tidak hanya ada ditangan PLN, tetapiu ada ditangan kita selaku masyarakatnya.

Semoga Manfaat,
Hidup PLN,
Hidup Rakyat,
Jayalah Selalu Indonesia.

Penulis : Ahmad Daud Alamsyah,
Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Sriwijaya.

12 komentar:

  1. dibalik permasalahan PLN ada tindakan yg diberikan PLN, like this :D

    sukses!!!

    BalasHapus
  2. bagaimana tindakan dan sikap yang dilakukan PLN untuk daerah terpencil..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg pasti ada bung, tetapi memang belum masif,
      setau saya daerah terpencil pasokan listrik sering dibantu oleh perusahaan yg ada di sekitar daerah terpencil itu, yaitu berupa dana CSR, kalau daerah yg gak punya perusahaan, kurang tahu.. hehe

      Hapus
    2. Maaf sebelumnya.....
      PLN adalah perusahaan negara yang bergerak di sektor publik.... artinya seluruh WNI memiliki hak yang sama untuk listrik..,karna anggaran untuk listrik (subsidi listrik) dipungut dari uang masarakat indonesia secara keseluruhan yang sifatnya ter pusat,...jadi tanggungjawab PLN sama untuk seluruh wilayah indonesia...
      salah jika PLN aktif bergerak pada suatu daerah.., dan pasif pada daerah lain atau membiarkan daerah tersebut dibantu olehg perusahaan didaerah tsb... bagi kawan2 yang ingin mengkritik PLN tentunya masih sangat banyak kritikan lain dalam konnteks sektor Publik.. yang belum dapat terealisasi ataupun yang menjadi masalah bagi PLN itu sendiri....

      Hapus
  3. sangat miris mengetahui di tengah masyarakat yang tidak sama sekali menikmati manfaat lisrik, ada orang-orang yang malah mengorupsi listrik. apa yang harus kita perbuat untuk menyetarakan pendapatan aliran listrik untuk keduanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau menurut pendapat agen Cchan gimana?
      kalau ane sich yg korupsi dihukum mati (hehe, sulit kali ya) trus uang yg dikorupsiin di bangunin listrik u/ masyarakat yg belum dapet. :D

      Hapus
    2. setuju dengan pendapat kakak, bahwa yang korupsi=hukum mati.(kebanyakan orang takut mati) :D
      bicara korupsi memang tak akan habis, kalau si koruptor tak kunjung sadar akan kesalahannya. pertunjukkan kematian nampaknya pantas membumbui hidup koruptor...

      Hapus
  4. PLN terkadang selalu berbenah, tetapi konsumen yg terkadang tak mau dibenahi,.
    selain itu juga PLN juga harus mau memahami kondisi masyaerakatnya (terutama masyarakat daerah yg tak teraliri listrik)

    BalasHapus
  5. mungkin pejabat2 elit PLN harus banyak2 terjun kelapangan dech, terutama daerah terpencil,- biar tahu kondisiyg sesungguhnya gitu, :D

    BalasHapus
  6. masyarakat yang sudah menikmati listrik juga harusnya berhemat, agar PLN bisa menyalurkan listrik ke lebih banyak tempat

    BalasHapus
  7. makasi atas infirasinya, semoga tambah berkah ilmunya

    terima kasih , sangat membantu^^

    BalasHapus