"Manajemen
PT PLN (Persero) telah menegaskan komitmennya untuk menjalankan praktek
penyelenggaraan korporasi yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi
dan nepotisme, sekaligus menegakkan Good Corporate Governance (GCG) dan anti
korupsi dalam penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat"
(akudanpln.blogdetik.com).
PLN dalam
pandangan Sosial dan Ekonomi
Perusahaan Listrik
Negara (PLN) memang sangat dirasakan kebaradaanya di negeri ini, bagaimana
tidak tanpa listrik suatu negara tidak akan pernah maju. Kenapa demikian, lihat
saja seluruh sektor pekerjaan, baik pertanian, industri, perbankan hingga
pemerintahan semuanya membutuhkan yang namanya listrik. Selain hal tersebut PLN
juga secara tidak langsung turut serta dalam membangun perekonomian Negara Indonesia.
Kondisi ini bisa dilihat dari laba bersih
PLN tahun 2011 kemarin yang tumbuh 16% ke Rp11,7 triliun, dengan lompatan
pendapatan sebesar 31,7% menjadi Rp213,9 triliun. Tentunya fakta ini dapat
menjawab “opini publik” yang mengklaim PLN selalu merugi.
Tidak hanya itu, dalam pandangan ekonomi
(menurut saya) jika PLN bangkrut maka tidak menutup kemungkinan Negara akan
ikut bangkrut dengan asumsi semua sektor yang butuh akan ketersedian listrik
(pertanian, industri, perbankan dan pemerintahan) tentu akan ikut bangkrut. Hal
ini sudah dapat dilihat dari kejadian pemadaman PLN secara bergilir di Jakarta
dan sekitarnya telah membuat berbagai industry merugi puluhan hingga ratusan
juta rupiah. Lantas pertanyaannya bagaimana jika PLN benar-benar di tutup?.
Sedangkan dari segi sosial PLN-pun turut serta
membangun Indonesia. Bagaimana bentuk kepedulian sosial PLN terhadap kemajuan
bangsa, tentu jawaban yang telah direalisasikan oleh PLN adalah terus bekerja
tanpa henti untuk menerangi seluruh negeri ini. Walaupun tujuan sosial
menerangi seluruh negeri ini adalah tanggung jawab PLN inilah yang dinamakan
dengan tanggung jawab sosial. Tidak hanya sebatas itu, PLN yang juga perusahaan
BUMN terus memberikan konstribusi yang bersifat sosial kepada masyarakat, hal
ini bisa kita lihat dari bantuan soaial kepada masyarakat yang berasal dari
dana CSR PLN (Corporate Sosial Responbility)
atau tanggung jawab sosial perusahaan yang berorientasi pada pengembangan energi
kelistrikan dan pengembangan masyarakat. Ada pun program sosial tersebut yaitu
(PLN, 2011) :
1.
Program
desa mandiri energi yang meliputi kegiatan : Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit
listrik biogas, Pendidikan dan penyuluhan, Pelestarian alam termasuk
penghijauan.
2.
Program Pengembangan Masyarakat yang meliputi
: Program Kemitraan (PK), dan Program Bina Lingkungan.
PLN dan Permasalahannya
Selain keunggulan diatas tentu PLN tidak luput
dari berbagai macam permasalahan. Berbagai permasalahan PLN yang dapat saya sampaikan
secara garis besar adalah :
·
Subsidi PLN yang
tidak terpenuhi sehingga tarif dasar listrik terus menerus merangkak ke tingkat
tinggi, sehingga hal ini membuat masyarakat terutama kalangan ekonomi kebawah
dimampu memasang listrik. Tentu hal ini tidak luput dari peran serta
pemerintah. Karena (Muttaqien, Ihsanul. 2008) mengatakan kebutuhan subsidi
listrik membengkak hingga Rp. 70 triliun yang jadi permasalahnya adalah pemerintah hanya mampu mensubsidi Rp 61,01
triliun saja.
·
Tingkat kebocoran /pencurian listrik yang tinggi
(20-30%). Sebagai contoh banyak lampu-lampu penerangan umum baik dikota-kota,
kelurahan, kecamatan menyambung langsung dan tanpa bayar ke PLN. Belum lagi
pencurian-pencurian listrik lainnya yang sangat sulit diatasi. Pencurian
listrik memang masih menjadi musuh utama dan telah secara intensif dan
sistematis diberantas (DoddyBP, dkk. 2008).
·
Permasalahan selanjutnya adalah tentu dari masyarakat
sendiri, tunggakan listrik contohnya. Tentu semakin banyak masyarakat yang
menunggak listrik akan berpengaruh nyata terhadap perkembangan PLN yang akan
berdampak pada terhambatnya pensuplaian listrik kedaerah-daerah yang belum
teraliri listrik.
·
Dan yang terakhir adalah masih adanya daerah yang belum
teraliri listrik dari seluruh wilayah di Indonesia hingga tahun 2011 kemarin PLN baru menjangkau
72% wilayah Indonesia. Berarti masih ada 28% wilayah Indonesia yang belum
teraliri listrik (108csr.com, 2012).
Terlepas dari
semua permasalahan diatas, permasalahan listrik tidak hanya menjadi tanggung
jawab PLN semata, tentu dukungan dari semua kalangan sangat diperlukan. Dukungan
tersebut mulai dari masyarakat untuk taat membayar iuran listri, pemerintah
yang harus menambah dana subsisi listrik untuk masyarakat ekonomi bawah hingga
para investor yang turut dalam mengembangkan cakupan suplay listrik nasional.
Masalah
tidak hanya sekedar masalah, jika hanya ditelantarkan tentu masalah diatas akan
semakin sistemik. Harus ada perubahan atau reformasi di perusahaaan BUMN ini
dalam bentuk solusi kongkrit. Ternyata perubahan itu tidak hanya sekedar wacana,
hal ini telah dibuktikan dengan kesungguhan
tekad dan kerja keras untuk menerangi negeri ini. Berdasarkan pengamatan saya beberapa
kinerja PLN daalam mengatasi permasalahan diatas patut diapresiasi, kinerja
tersebut diantaranya :
·
Adanya terobosan baru dari PLN dalam hal pemasangat
listrik, yaitu pengisian listrik dengan sistem isi ulang. Tentu hal ini
terobosan yang sangat jitu dalam hal mengantisipasi penunggakan listrik dan
pemalingan daya listrik.
·
Adanya terobosan berupa kerjasama PLN dengan berbagai
pihak dalam kemudahan membayar listrik. Karena sekarang membayar listrik bisa
dimana saja (ATM, bank, dsb) tidak perlu lagi mengantri seperti zaman dahulu.
·
Adanya kebijakan membayar listrik tidak harus diakhir
bulan, bayar listrik juga bisa dilakukan mingguan, hal ini bertujuan untuk
mengantisipasi rakyat kecil dalam hal membayar listrik agar tidak terasa
numpuk.
·
Dan yang terakhir menurut saya adalah adanya program
sehari sejuta pemasangan listrik yang buat oleh mantan Dirut PLN Dahlan Iskan.
Dengan kondisi ini, semoga PLN dapat terus berbenah dan
menerangi negeri dengan sinarnya.
Ajakan
dan Seruan : “Ayo Hemat Listrik”
Hemat
listrik seharusnya menjadi tanggung masing-masing individu, dengan kesadaran
bahwa masih adanya orang yang belum teraliri listrik. Untuk itu mari kita
berhemat misalnya hanya dengan menyalakan lampu pada malam hari dari pukul
17.30 hingga 23.00, atau sekedar mematikan TV ketika hendak tidur, mematikan
lampu belajar ketika siang hari atau dengan menggunakan air seperlunya (untuk
yang menggunakan pompa) :D.
Wahai
saudaraku keberlangsungan listrik tidak hanya ada ditangan PLN, tetapiu ada
ditangan kita selaku masyarakatnya.
Semoga Manfaat,
Hidup PLN,
Hidup Rakyat,
Jayalah Selalu Indonesia.
Penulis : Ahmad Daud Alamsyah,
Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Sriwijaya.
dibalik permasalahan PLN ada tindakan yg diberikan PLN, like this :D
BalasHapussukses!!!
mas/mb anonim : thank's. :)
Hapusbagaimana tindakan dan sikap yang dilakukan PLN untuk daerah terpencil..?
BalasHapusyg pasti ada bung, tetapi memang belum masif,
Hapussetau saya daerah terpencil pasokan listrik sering dibantu oleh perusahaan yg ada di sekitar daerah terpencil itu, yaitu berupa dana CSR, kalau daerah yg gak punya perusahaan, kurang tahu.. hehe
Maaf sebelumnya.....
HapusPLN adalah perusahaan negara yang bergerak di sektor publik.... artinya seluruh WNI memiliki hak yang sama untuk listrik..,karna anggaran untuk listrik (subsidi listrik) dipungut dari uang masarakat indonesia secara keseluruhan yang sifatnya ter pusat,...jadi tanggungjawab PLN sama untuk seluruh wilayah indonesia...
salah jika PLN aktif bergerak pada suatu daerah.., dan pasif pada daerah lain atau membiarkan daerah tersebut dibantu olehg perusahaan didaerah tsb... bagi kawan2 yang ingin mengkritik PLN tentunya masih sangat banyak kritikan lain dalam konnteks sektor Publik.. yang belum dapat terealisasi ataupun yang menjadi masalah bagi PLN itu sendiri....
sangat miris mengetahui di tengah masyarakat yang tidak sama sekali menikmati manfaat lisrik, ada orang-orang yang malah mengorupsi listrik. apa yang harus kita perbuat untuk menyetarakan pendapatan aliran listrik untuk keduanya?
BalasHapuskalau menurut pendapat agen Cchan gimana?
Hapuskalau ane sich yg korupsi dihukum mati (hehe, sulit kali ya) trus uang yg dikorupsiin di bangunin listrik u/ masyarakat yg belum dapet. :D
setuju dengan pendapat kakak, bahwa yang korupsi=hukum mati.(kebanyakan orang takut mati) :D
Hapusbicara korupsi memang tak akan habis, kalau si koruptor tak kunjung sadar akan kesalahannya. pertunjukkan kematian nampaknya pantas membumbui hidup koruptor...
PLN terkadang selalu berbenah, tetapi konsumen yg terkadang tak mau dibenahi,.
BalasHapusselain itu juga PLN juga harus mau memahami kondisi masyaerakatnya (terutama masyarakat daerah yg tak teraliri listrik)
mungkin pejabat2 elit PLN harus banyak2 terjun kelapangan dech, terutama daerah terpencil,- biar tahu kondisiyg sesungguhnya gitu, :D
BalasHapusmasyarakat yang sudah menikmati listrik juga harusnya berhemat, agar PLN bisa menyalurkan listrik ke lebih banyak tempat
BalasHapusmakasi atas infirasinya, semoga tambah berkah ilmunya
BalasHapusterima kasih , sangat membantu^^