Program Wajib Tanam, Selamatkan Energi Sejak Dini
Energi merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia. Siapa
yang sanggup hidup didunia ini tanpa yang namanya energi. Kebutuhan energi yang
akan saya bahas lebih fokus kepada energi BBM (bahan bakar minyak). Dimana
dewasa ini merupakan massa-massa sulit untuk mendapatkan yang namanya BBM. Hal
ini bisa kita lihat dari berbagai berita-berita di televisi maupun koran,
antrian BBM terjadi dimana-mana, belum lagi isu kenaikan BBM yang membuat
berbagai elemen protes.
wajar saja hal ini terjadi, BBM merupakan minyak dan gas
alam yang tak dapat diperbaharukan, sehingga persediannyanya pun dari tahun ke
tahun akan semaakin berkurang, bahkan pada massa tertentu enrgi yang tak bisa
diperbaharui ini akan habis total.
Bayangkan saja konsumsi BBM Indonesia secara nasional dari
tahun menahun meningkat, hal ini dikerenakan jumlah penikmat BBM ini bertambah,
hal ini dikarenakan volume kendaraan baik roda empat maupun roda dua terus
menerus bertambah secara signifikan dari tahun ketahun. Data dari Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda
Motor Indonesia (AISI) menunjukkan jumlah populasi kendaraan bermotor di
Indonesia hingga 2010 lalu mencapai
76.907.127 unit. Ini bukan suatu prestasi, disamping
mencemari lingkungan karena asap kendaraan, hal ini juga berdampak pada
konsumsi BBM yang meningkat tanpa diimbangi dengan keberlangsungan BBM yang
memadai. wajar jika Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperkirakan
impor bahan bakar minyak pada 2012 akan mencapai 537.000 barel per hari.
disamping itu juga.
untuk itu anak bangsa dituntut untuk memecahkan masalah ini.
kreatifitas, wawasan dan pengalam dituntut menjadi satu dalam memberikan solusi
permasalahan bangsa ini. sehingga Indonesia memang benar-benar mampu menjadi
negara yang mendiri dari segala hal, baik itu energi, pangan dan kedaulatan
NKRI sekalipun.
sebenarnya sudah banyak solusi untuk mengatasi mealah
kelangkaan BBM, diantaranya kendaraan hemat energi, kendaraan berbahan bakar
gas, kendaraan listrik hingga bio-energi.
Definisi dari Bioenergi adalah energi yang berasal dari
biomassa. Sedangkan Pengertian dari Biomassa adalah Jumlah bahan hidup yang
terdapat di dalam satu atau beberapa jenis organism yang berada di dalam
habitat tertentu. Biomasa pada umumnya dinyatakan dalam berat kering organisme
persatuan luas habitat, yang dinyatakan dalam kg/m2, atau kg/m3. Biomasa adalah
salah satu sumberdaya hayati, merupakan energi matahari yang telah
ditransformasi menjadi energi kimia oleh tumbuhan berhijau daun. Ada yang mendefinisikan
Biomassa sebagai bahan-bahan organik berumur relatif muda dan berasal dari
tumbuhan atau hewan; produk & limbah industri budidaya (pertanian,
perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan).
Tetapi bioenergi sejauh ini masih begitu rendah pemanfaatannya
di negara yang dijuluki megadiodiversity ini. Hal ini terjadi karena kurang
tegasnya sikap pemerintah dalam mengembangkan bioenergi ini. salah satu tanaman
yang dapat dijadikan sebagai pengganti BBM adalah jarak pagar.
Dari permasalahn inilah muncul ide besar saya berupa
bagaimana caranya Indonesia melalui tata pemerintahannya mewajibkan yang
namanya menanam tanaman yang berpotensi dijadikan sebagai bioenergi. sehingga
kelak, ketika BBM benar-benar langkah bahkan habis Indonesia sudah mempunyai
ladang tanam yang siap panen berupa bioenergi.
Namun ide saya saya tekankan bagaimana Pemerintahan
Indonesia tegas dalam mewujudkan kedaulatan energi melalui program wajib tanam
tanaman yang berpotensi sebagai bioenergi (jarak, pagar, jarak kepyar, ubi
kayu, kapuk rindu, dsb).
Tentang Program :
Program ini saya sebut dengan sistem wajib tanam daerah.
Maksudnya adalah, pemerintah Indonesia menunjuk (yang sifatnya wajib
dilaksanakan) kepada beberapa daerah yang potensial untuk dikembangkan tanaman
yang berpotensi sebagai bio-energi.
Dengan demikian diharapkan dengan adanya terobosan ini, suplay energi yang tidak dapat diperbaharui
(BBM) dapat diantisipasi dengan suplay Bio-Energi.
Mengapa Harus Wajib Tanam :
Sederhana saja, hal ini karena :
1. Agar terciptanya suplay bio-energi yang kondusif, dalam
artian kita tidak perlu khawatir akan kehabisan suplay bio-energi, hal ini
karena sudah ada daerah yang fokus menanam tanaman bio-energi (jarak pagar,
jarak kepyar, kapuk rindu, ubi kayu, dll.
2. Dengan adanya sistem wajib tanam, maka Indonesia akan
menjadi negara perintis sebagai penerap
bio-energi secara massal, dan ini pasti di akui dunia.
3. Maksud secara massal adalah, lambat laun sumber energi
(BBM) akan habis, sementara indonesia telah mempunyai antisipasi yang sudah
lama terencana. Belum lagi tekanan-tekanan dari berbagai pihak untuk melakukan
reformasi energi dari BBM ke bio-energi,
sehingga ini berpeluang untuk diterapkan secara massal.
4. Dengan adanya program rintisan wajib tanam dari indonesia
diharapkan dapat dicontoh oleh negara-negara lain, sehingga harapan untuk
bio-energi diterapkan secara global mempunyai peluang yang besar
Langkah Strategis Perealisasian Program :
Untuk perealisasian program maka diperlukan beberapa langkah
strategis, adapun langkah strategis yang dapat saya tawarkan adalah :
1. Mengkoordinasikan dengan lembaga eksekutif dan legeslatif
tingkat pusat agar menyusun program yang berbentuk UU Wajib Tanam Tanaman
Bio-Energi bagi daerah yang ditunjuk
2. Koordinasi dengan daerah yang ditunjuk agar mau
melaksanakan program, dan mau menyediakan lahan tanam bio-energi sesuai dengan
kebutuhan pasar
3. Koordinasi dengan pihak investor, misalnya BUMN,
perusahaan swasta, LSM, Bank Dunia, dll agar program ini berjalan dengan lancar
4. Koordinasi dengan para petani tentunya, ini point plus
dari program ini yaitu menambah lapangan pekerjaan
5. Membentuk tim khusus yaitu para praktisi dan peneliti
pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman bio-etanol (jarak
pagar, dll) mulai dari penanaman hingga pemasaran.
6. Membentuk tim khusus survey daerah, yang bertujuan untuk
mengetahui daerah mana yang potensial
untuk dikembangkan tanaman yang dapat menghasilkan bio-energi.
Perlu Diketahui :
1. Berbagai tumbuhan di Indonesia memiliki potensi untuk
menjadi
alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM), bahkan
sedikitnya
60 jenis tanaman telah diidentifikasi bisa menjadi
alternatif
bioenergi untuk menggantikan ketergantungan terhadap minyak
dan gas.
2. Produksi BBM nasional tahun 2004 sekitar 44,5 juta
kiloliter,
sedangkan konsumsi sekitar 62,3 kiloliter. Dengan demikian
diperkirakan ada defisit sekitar 17,8 juta kiloliter yang
harus
diimpor.
3. Jika untuk satu jenis tamanan bioenergi mampu menjadi
subtitusi
lima persen saja kebutuhan BBM, maka akan terjadi
penghematan
sekitar dua juta kiloliter atau setara dengan Rp. 9 triliun.
Indonesia Merupakan Negara MegaBiodiversity
Maka Sudah Selayaknyalah Indonesia Mampu Menjadi Negara
Raksasa Sumber Energi dari Kekayaan Alam Hayati yang Dimilikinya
(Ahmad Daud Alamsyah, Mahasiswa Penyuluhan & Komunikasi
Pertanian, Universitas sriwijaya).
email : alamsyah.alfarizi@gmail.com
email : alamsyah.alfarizi@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar